
MAKASSAR – fortuna-news.com – Musyawarah Besar (Mubes) XII dan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) 2025 yang digelar pada 9–11 April di Makassar resmi berakhir. Sekitar 2.000 diaspora asal Sulawesi Selatan tercatat hadir, mempertegas antusiasme tinggi warga KKSS baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Acara tahunan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus nostalgia, membawa para perantau pulang ke tanah kelahiran—Sulawesi Selatan—yang dikenal sebagai negeri para pelaut ulung, politisi tangguh, dan saudagar sukses.
Sambutan dari kota Makassar pun tak kalah meriah. Seluruh kota tampak bersolek. Baliho dan videotron terpampang di banyak sudut, media ramai menyorot agenda besar ini. Makan malam kehormatan turut digelar, lengkap dengan sajian khas Bugis-Makassar seperti coto, pallubasa, putu cangkir, dan cucuru bayao, tertata rapi di atas talang menyambut para tamu.
Jalannya acara berlangsung lancar, meski seperti biasa penuh dinamika khas warga Celebes. Perbedaan pandangan sempat mengemuka, namun berkat kepiawaian Steering Committee, seluruh peserta kembali pada semangat persatuan, saling menggenggam tangan dalam cita, cinta, dan harapan bersama.
Puncaknya, Mubes XII menetapkan Andi Amran Sulaiman—Menteri Pertanian sekaligus Ketua Ikatan Alumni Unhas—sebagai Ketua Umum KKSS periode 2025–2030.
Kesuksesan gelaran ini tak lepas dari kerja keras seluruh panitia, baik OC maupun SC. Sri Asri Wulandari selaku Ketua Organizing Committee (OC) dinilai berhasil mengoordinasi semua aspek teknis secara rapi dan profesional. Tokoh-tokoh penting seperti Muslimin Mawi dan Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna turut memainkan peran besar dalam menjaga arah kegiatan.
Muktadir menilai, keberhasilan Mubes dan PSBM 2025 bukan hanya soal acara yang berjalan sukses, tetapi juga karena totalitas dan dedikasi Bu Sri serta ridha Allah SWT. “Hampir 2.000 diaspora hadir, dan semua berjalan lancar. Ini bukti kerja ikhlas tim OC.”
Andi Sofyan alias Doi, Sekretaris Umum BPW KKSS Jawa Barat, turut menyampaikan apresiasinya: “Kesuksesan ini berkat dukungan kuat dari Ketua Umum BPP KKSS dan jajaran, ditambah peran tim pengarah yang luar biasa. Tapi yang paling penting adalah kepemimpinan Ibu Sri Asri Wulandari. Totalitas dan loyalitas beliau jadi kunci harmoni KKSS—dan harmoni Indonesiaku.”
(sol)